Showing posts with label story. Show all posts
Showing posts with label story. Show all posts

Sunday, August 22, 2010

Oops... Permennya Lupa Dimakan :(

Source: An email from my dad..

Alkisah ada dua orang anak laki-laki, Bob dan Bib, yang sedang melewati lembah permen lolipop. Di tengah lembah itu terdapat jalan setapak yang beraspal. Di jalan itulah Bob dan Bib berjalan kaki bersama. Uniknya, di kiri-kanan jalan lembah itu terdapat banyak permen lolipop yang berwarni-warni dengan aneka rasa. Permen-permen yang terlihat seperti berbaris itu seakan menunggu tangan-tangan kecil Bob dan Bib untuk mengambil dan menikmati kelezatan mereka.
Bob sangat kegirangan melihat banyaknya permen lolipop yang bisa diambil.Maka ia pun sibuk mengumpulkan permen-permen tersebut. Ia mempercepat jalannya supaya bisa mengambil permen lolipop lainnya yang terlihat sangat banyak didepannya. Bob mengumpulkan sangat banyak permen lolipop yang ia simpan di dalam tas karungnya. Ia sibuk mengumpulkan permen-permen tersebut tapi sepertinya permen-permen tersebut tidak pernah habis maka ia memacu langkahnya supaya bisa mengambil semua permen yang dilihatnya.

Tanpa terasa Bob sampai di ujung jalan lembah permen lolipop. Dia melihat gerbang bertuliskan “Selamat Jalan”. Itulah batas akhir lembah permen lolipop. Di ujung jalan, Bob bertemu seorang lelaki penduduk sekitar. Lelaki itu bertanya kepada Bob, “Bagaimana perjalanan kamu di lembah permen lolipop? Apakah permen-permennya lezat? Apakah kamu mencoba yang rasa jeruk?
Itu rasa yang paling disenangi. Atau kamu lebih menyukai rasa mangga? Itu juga sangat lezat.” Bob terdiam mendengar pertanyaan lelaki tadi. Ia merasa sangat lelah dan kehilangan tenaga. Ia telah berjalan sangat cepat dan membawa begitu banyak permen lolipop yang terasa berat di dalam tas karungnya. Tapi ada satu hal yang membuatnya merasa terkejut dan ia pun menjawab pertanyaan lelaki itu, “Permennya saya lupa makan!”

Tak berapa lama kemudian, Bib sampai di ujung jalan lembah permen lolipop. “Hai, Bob! Kamu berjalan cepat sekali. Saya memanggil-manggil kamu tapi kamu sudah sangat jauh di depan saya.” “Kenapa kamu memanggil saya?” tanya Bob. “Saya ingin mengajak kamu duduk dan makan permen anggur bersama. Rasanya lezat sekali. Juga saya menikmati pemandangan lembah, indah sekali!” Bib bercerita panjang lebar kepada Bob. “Lalu tadi ada seorang kakek tua yang sangat kelelahan. Saya temani dia berjalan. Saya beri dia beberapa permen yang ada di tas saya. Kami makan bersama dan dia banyak menceritakan hal-hal yang lucu. Kami tertawa bersama.” Bib menambahkan.

Mendengar cerita Bib, Bob menyadari betapa banyak hal yang telah ia lewatkan dari lembah permen lolipop yang sangat indah. Ia terlalu sibuk mengumpulkan permen-permen itu. Tapi pun ia sampai lupa memakannya dan tidak punya waktu untuk menikmati kelezatannya karena ia begitu sibuk memasukkan semua permen itu ke dalam tas karungnya.

Di akhir perjalanannya di lembah permen lolipop, Bob menyadari suatu hal dan ia bergumam kepada dirinya sendiri, “Perjalanan ini bukan tentang berapa banyak permen yang telah saya kumpulkan. Tapi tentang bagaimana saya menikmatinya dengan berbagi dan berbahagia.” Ia pun berkata dalam hati, “Waktu tidak bisa diputar kembali.” Perjalanan di lembah lolipop sudah berlalu dan Bob pun harus melanjutkan kembali perjalanannya.

Dalam kehidupan kita, banyak hal yang ternyata kita lewati begitu saja. Kita lupa untuk berhenti sejenak dan menikmati kebahagiaan hidup. Kita menjadi Bob di lembah permen lolipop yang sibuk mengumpulkan permen tapi lupa untuk menikmatinya dan menjadi bahagia.

Pernahkan Anda bertanya kapan waktunya untuk merasakan bahagia? Jika saya tanyakan pertanyaan tersebut kepada para klien saya, biasanya mereka menjawab, “Saya akan bahagia nanti… nanti pada waktu saya sudah menikah… nanti pada waktu saya memiliki rumah sendiri… nanti pada saat suami saya lebih mencintai saya… nanti pada saat saya telah meraih semua impian saya… nanti pada saat penghasilan sudah sangat besar… ”

Pemikiran ‘nanti’ itu membuat kita bekerja sangat keras di saat ’sekarang’. Semuanya itu supaya kita bisa mencapai apa yang kita konsepkan tentang masa ‘nanti’ bahagia. Terkadang jika saya renungkan hal tersebut, ternyata kita telah mengorbankan begitu banyak hal dalam hidup ini untuk masa ‘nanti’ bahagia. Ritme kehidupan kita menjadi sangat cepat tapi rasanya tidak pernah sampai di masa ‘nanti’ bahagia itu. Ritme hidup yang sangat cepat… target-target tinggi yang harus kita capai, yang anehnya kita sendirilah yang membuat semua target itu… tetap semuanya itu tidak pernah terasa memuaskan dan membahagiakan.

Uniknya, pada saat kita memelankan ritme kehidupan kita; pada saat kita duduk menikmati keindahan pohon bonsai di beranda depan, pada saat kita mendengarkan cerita lucu anak-anak kita, pada saat makan malam bersama keluarga, pada saat kita duduk bermeditasi atau pada saat membagikan beras dalam acara bakti sosial tanggap banjir; terasa hidup menjadi lebih indah.

Jika saja kita mau memelankan ritme hidup kita dengan penuh kesadaran; memelankan ritme makan kita, memelankan ritme jalan kita dan menyadari setiap gerak tubuh kita, berhenti sejenak dan memperhatikan tawa indah anak-anak bahkan menyadari setiap hembusan nafas maka kita akan menyadari begitu banyak detil kehidupan yang begitu indah dan bisa disyukuri. Kita akan merasakan ritme yang berbeda dari kehidupan yang ternyata jauh lebih damai dan tenang. Dan pada akhirnya akan membawa kita menjadi lebih bahagia dan bersyukur seperti Bib yang melewati perjalanannya di lembah permen lolipop....

Ceritanya bagus. Kita harus 'CHOOSE TO BE HAPPY!' Berarti sekarang aku walaupun harus tinggal sendiri, walaupun jarang ketemu Mama, Papa, Adam, Nadia harus tetep seneng :D Harus menikmati hidup :D Jangan kayak orang gak punya hidup. Hahaha :D

Thursday, June 3, 2010

A very touching story..

Derick : I guess we are the left-overs in this world.

Lily:
I think so...all of my friends have boyfriends, and we are the only the 2 people left in this world without any special person in our lives.

Derick:
Yup, I don't know what to do.

Lily:
I know! We'll play a game.

Derick:
What game?

Lily:
I'll be your girlfriend for 30 days
and you will be my boyfriend.

Derick:
That's a great plan, in fact, I don't have anything to do
much for the following few weeks.

DAY 1:
They watch their first movie
and they both are touched by the romantic film.

DAY 4:
They went go to the beach and have a picnic. Derick and Lily have their quality time together.

DAY 12:
Derick invited Lily to a circus and they ride through a Horror House.
Lily was scared and she thought she touched Derick's hand but she actually touched someone else's hand they both laughed.

DAY 15:
They saw a fortune teller down the road, and they asked for their future advice.
The fortune teller said:
"My darlings, please don't waste the time of your life, spend the rest of your time together, happily." Then tears flowed out from the teller's eyes.

DAY 20:
Lily invited Derick to go to the hill
and they saw a meteor; Lily mumbled something.

DAY 28:
They sat on the bus, and because of a bumpy road Lily gave her first kiss to Derick by accident.

DAY 29:
11:37 pm:
Lily and Derick sat in the park where they first decided to play this game.

Derick:
I'm tired Lily...Do you want anything to drink? I'll buy you one...I'll just go down the road.

Lily:
An Apple Juice, that's all. Thank you.

Derick:
Wait for me.

20 minutes later
A stranger approached Lily

Stranger:
Are you a friend of Derick?

Lily:
Yes, why? What happened?

Stranger:
A reckless drunk driver ran over Derick, and he is in critical condition in the hospital.

11:57 pm:
The doctor walked out of the emergency room; he handed Lily an apple juice and a letter.

Doctor:
We found this in Derick's pocket.

Lily reads the letter and it says:
Lily, These past few weeks, I realized you are a really cute girl, and I am really falling for you-your cherished smile, your everything when we played this game. Before this game ends, I would like you to be my girlfriend for the rest of my life.
I love you, Lily.
Lily crumpled up the paper and shouted:

"Derick! I don't want you to die-
I love you; remember that night when we saw a meteor and I mumbled something. I mumbled that I wish we would be together forever and that we would never have to end this game. Please don't leave me Derick .. I love you! You can't do this to me!"

Then the clock strikes 12...

Derick's heart stopped pumping...

It was the 30th day.